Sabtu, 03 Januari 2009

PERTEMPURAN YANG TIDAK SEIMBANG


Picture not Available








bb

Sabtu, 03 Januari 2009 18:20 WIB

Metrotvnews.com, Gaza: Perang antara kelompom Hamas dan Israel merupakan pertempuran yang sangat tidak seimbang. Untuk mengalahkan Hamas, militer Israel mengerahkan kekuatan dengan menggunakan peralatan canggih tanpa ada perlawanan yang berarti. Bahkan, jet-jet Israel terus menjatuhkan bom secara membabi-buta, meskipun jumlah warga sipil yang menjadi korban semakin bertambah. Tidak hanya menyerang lokasi-lokasi yang diduga merupakan tempat persembunyian pejuang Hamas, tentara Zionis juga menghancurkan rumah sakit yang menurut konvensi Jenewa seharusnya dilindungi.

Selai itu, pertempuran antara tentara Israel dan pejuang Hamas ini sangat tidak seimbang, baik dari sisi jumlah personil pasukan persenjataan. Bayangkan, saat ini, pasukan pertahanan Israel atau IDF terdiri atas 176 ribu tentara aktif dan 408 ribu personel cadangan. Sedangkan Hamas tidak lebih dari 10.800 personel. Tidak hanya itu, Israel juga memiliki sekurangnya 875 unit jet tempur yang dikerahkan untuk menyerang jalur Gaza. Sementara Hamas tidak memiliki satu unitpun pesawat tempur. Dalam perang asimetris atau tidak seimbang ini, Israel juga memiliki lebih dari 2.800 tank dan panser. Sedangkan Hamas hanya memiliki 2 unit kendaraan patroli serupa panser.

Bukan hanya tidak seimbang, dalam pertempuran ini, Hamas berjuang sendiri melawan tentara Israel tanpa bantuan dari faksi Fatah. Padahal saat ini, sebanyak 421 rakyat Palestina tewas akibat serangan tentara Zionis. Sepertinya, Fattah memang enggan membantu Hamas, karena masih ada konflik di antara mereka. Konflik antara Hamas dan Fatah, pertama kali pecah di Ramallah pada 15 Desember 2006. Ketika itu, pasukan keamanan dari Fatah menembaki konvoi pendukung Hamas yang tengah melintas. Akibatnya, 20 pejuang Hamas terluka. Puncaknya pertikaian terjadi pada pertengahan Mei 2007 yang menewaskan 50 orang warga Palestina.

Sebenarnya, pada November 2008 lalu, Pemerintah Mesir sempat akan membantu proses rekonsiliasi antara faksi Hamas dan Fatah, namun gagal karena diboikot oleh Hamas dengan alasan Fatah tidak kooperatif. Selain itu serangan ini merupakan buntut dari gagalnya konferensi perdamaian Palestina-Israel di Annapolis, Maryland, Amerika Serikat, November 2007 lalu. Pertemuan tersebut, sebenarnya menghasilkan komitmen membentuk negara Palestina sebelum akhir 2008, namun saying, konferensi itu tidak menentukan solusi isu-isu pokok seperti perbatasan antara wilayah Palestina dan wilayah Yahudi.(FHD)

Tidak ada komentar: