Kamis, 01 Januari 2009

Israel Terus Lakukan Pemboman


Anak Palestina yang terluka akibat serangan Israel.


Liputan6.com, Khan Younis: Tanpa memperdulikan kecaman masyarakat internasional, Israel terus memborbardir Gaza, Rabu (31/12). Kali ini jet-jet dan helikopter tempur Israel menjadikan jalur Gaza, termasuk Khan Younis dan Rafah sebagai sasaran tembak. Sedikitnya dua serangan udara dilancarkan ke Khan Younis.

Tak pelak serangan menimbulkan kepanikan warga. Sejumlah warga dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Namun belum diketahui jatuhnya korban jiwa. Israel berdalih serangannya ditujukan ke sebuah rumah yang ditengarai milik pemimpin senior jihad Islam.

Selain di Khan Younis, jet-jet tempur Israel juga memuntahkan rudal-rudalnya di Rafah. Serangan ini meluluhlantaakan dua buah terowongan pipa bahan bakar. Israel menuding terowongan yang berada di bawah lokasi perbatasan Gaza-Mesir ini menjadi jalur distribusi persenjataan pejuang Palestina.

Serangan udara di hari kelima ini adalah bentuk penolakan Israel atas seruan internasional yang meminta dicapainya gencatan senjata selama 48 jam dengan Hamas. Israel berdalih gencatan senjata tidak mungkin dilakukan selama Hamas masih menembaklan roketnya ke wilayahnya.

Hamas sendiri masih terus melancarkan serang roketnya ke wilayah Israel. Lebih dari belasan roket di tembakan oleh pihak Hamas ke arah Israel kemarin. Roket yang mengenai Kota Beersheba ini merusak sebuah bangunan sekolah. Sementara roketnya juga mengenai sebuah lahan pertanian di sekitar 32 kilometer tenggara Tel Aviv.

Sementara berbagai upaya internasional untuk menghentikan agresi Israel terus dilakukan. Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner akan berangkat ke Israel untuk mengupayakan perdamaian. Prancis sepakat dengan Uni Eropa mendesak Israel dan Hamas membuat perjanjian gencatan senjata baru yang permanen.

Tak mau dipermalukan. Liga Arab juga mengelar pertemuan di Kairo untuk membahas situasi di Gaza. Pertemuan ditujukan untuk menyatukan langkah menghadapi kekejaman Israel di Palestina. Namun pertemuan ini tidak menghasilkan langkah kongkrit untuk menghentikan agresi Israel selain menyerukan perlunya rekonsiliasi nasional Palestina antara Hamas dan Fatah.

Lambatnya respon dunia internasional dalam menghentikan agresi Israel hanya akan membuat warga Gaza harus mengalami penderitaan yang tidak berujung. Hingga kini sudah lebih dari 390 orang tews dan 1.600 lebih lainnya terluka. Kondisi ini diperparah dengan tidak berjalan lancarnya distribusi kemanusaain dan tidak beroperasi optimalnya pelayanan medis di Palestina.(IAN)

Tidak ada komentar: