Sabtu, 03 Januari 2009

Warga Palestina Berpaspor Asing Dievakuasi

Warga Palestina di Erez bersiap menuju pengungsian.

Liputan6.com, Erez: Warga Palestina di Erez, perbatasan antara Israel-Palestina bersiap menuju pengungsian. Sebagai pemegang paspor asing mereka mendapat perlakuan istimewa. "Dari sini mereka akan diurus oleh pemerintah masing-masing melalui Yordania untuk pulang ke negara mereka," kata Peter Lerner, juru bicara pemerintah Israel, Sabtu (3/1).

Meski bernasib lebih baik, jumlah mereka tak seberapa hanya sekitar 200 orang. Sampai saat ini sudah lebih 400 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel yang bertujuan menghancurkan basis kelompok Hamas di jalur Gaza. PBB memperkirakan setidaknya seperempat dari total korban adalah warga sipil [baca: Sepekan Agresi Israel ke Gaza, 421 Tewas].

Kaburnya batas target menjadi sebab utama tingginya korban. Seperti dalam serangan yang menewaskan petinggi Hamas, Nizar Rayan. Keempat istri dan sebelas anak Nizar ikut tewas. Meski dalam suasana duka, Hamas tidak menghentikan serangan. Dari jalur Gaza meluncur tiga roket ke arah Kota Ashkelon di selatan Israel. Akibat serangan itu tiga orang tewas.

Hingga hari ke delapan, asap masih terlihat di langit Gaza. Hari ini juga melalui udara Israel mengedarkan surat peringatan agar warga Palestina segera meninggalkan wilayah yang menjadi target serangan. Pasalnya tentara Israel sudah disiapkan di basis-basis mereka menanti perintah.

Ketegangan dan konflik tak berkesudahan antara Israel-Palestina terus menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk Mesir, AM Fahir, menyempatkan diri menjenguk korban Gaza di Rumah Sakit Nasser. Sementara di jalur Gaza, warga mendatangi perwakilan PBB untuk mengambil bahan makanan. Mereka datang dan pulang tergesa-gesa karena perang belum usai.(IAN)

Tidak ada komentar: