Belajar CInta Dari Al-Qur'an
Sepucuk
surat, ada di tangan kanan Abu Dzar Al Ghifari. Dua bola matanya
meneliti deretan kalimat di atas kertas yang terbuat dari pelepah kurma
kering. Sahabat Nabi itu, tidak kenal siapa pengirimnya. Tapi, dari
ungkapan dalam surat, terkesan penulis sangat kenal dengan Abu Dzar. Isi
surat tersebut, meminta nasihat dari beliau.
Abu Dzar
mengambil kertas dan pena. Lalu, dengan cekatan beliau menggerakkan
jemarinya, dan menuliskan kalimat ini, "Jangan sakiti, orang yang paling
Anda cintai!" Singkat, tapi penuh makna. Beliau berikan surat itu
kepada orang yang membawa surat untuknya.
Pengirim surat,
menerima surat balasan dari Abu Dzar. Ia mengerutkan dahi. Sambil
menatap surat itu, ia bergumam, "Lho, apa maksudnya nasihat ini? Aneh,
tidak masuk akal ada orang yang memusuhi dan membenci orang yang ia
cintai. Siapapun tidak akan menyakiti orang yang paling ia cintai.
Justru sebaliknya, ia membela dengan jiwa ragga, dan seluruh harta yang
ia miliki. Masa sih, Abu Dzar sebagai Lukman Hakim zaman ini, salah
tulis?"
Laki-laki itu terus berpikir, namun ia tetap bingung.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengirim surat lagi, menanyakan maksud
nasihat tersebut. Abu Dzar pun kembai memberikan jawaban. Dalam surat
kedua, tertera penjelasan seperti ini, >>Sesungguhnya, maksud dari
orang yang paling Anda cintai adalah dirimu sendiri. Bukankah Anda
mencintai dirimu melebihi cintamu terhadap orang lain? Jadi, maksud
nasihatku adalah "Jangan pernah menyakiti diri Anda sendiri. Tidakkah
Anda memerhatikan, betapa banyaknya manusia menyakiti diri sendiri?
Mereka sering berbuat dosa dan kejahatan dengan maksud membahagiakan
diri mereka, padahal hakikatnya, mereka sedang menyakiti diri mereka
sendiri"<<
Sahabat S2 yang kami cintai karna karna ALLAH...
InsyaALLAH ^_^
Memang terkadang tanpa kita sadari, kita tidak mencintai diri kita.
Kita sakiti diri dengan berbagagi macam perbuatan dosa. Kita merasa,
tanpa Al-Qur'an, bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Lebih parah
lagi, manakala kita berkeyakinan, bahwa mengikuti prinsip Al-Qur'an akan
membuat hidup kita susah. Karena Al-Qur'an, melarang ini dan itu.
Padahal, kalau kita sungguh-sunggguh memahami Al-Qur'an, larangan itu
hanya sekian persen saja dan itu untuk kebaikan diri kita. Selebihnya
adalah untuk membantu kita mengembangkan diri.
"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah"
(QS. Thaha: 2)
Sekali lagi, Al-Qur'an itu, tidak pernah akan membuat kita susah.
Sebab, ia justru memudahkan kita meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
Bukan hanya sukses dan bahagia di dunia, melainkan sampai akhirat. Ia
datang dari ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala untuk membimbing kita agar hidup
kita bermakna dan penuh dengan cinta.
Semoga bermanfaat untuk ku dan untuk mu Sahabat S2 ^_^
Referensi: Dalam buku Quranic Quitient Karya Udo Yamin Efendi Majdi
By. Admint II "Ummi Azwa"
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar